Akhir Cerita Perahu dan Pelabuhan Megah
Kisah kita sebelumnya telah berakhir. Perahu itu akhirnya pergi meninggalkan pelabuhan dengan perasaan bangga dan lega. Ia menyadari bahwa pelabuhan megah itu bukanlah tempatnya. Sayangnya, penyesalan datang terlambat. Kayu-kayunya mulai lapuk, benderanya lusuh, dan ia baru sadar bahwa pelabuhanlah yang selama ini menjaganya. Perjalanan keluar dari pelabuhan tidaklah mudah. Kerusakan demi kerusakan ia alami hingga akhirnya menyadari kesalahannya. Ia tidak bisa terus merepotkan pelabuhan. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk berlayar sendiri, mencari pelabuhan baru. "Maaf," gumamnya dalam hati. Ia tahu, permintaan pelabuhan hanyalah sebuah candaan, namun ia juga sadar bahwa dirinya tidak pantas berada di sana. Ia berjanji akan memperbaiki perahu dalam waktu dua tahun. Jika gagal, ia tidak akan pernah kembali. Sampai saat ini, pelabuhan itu adalah yang terbaik. Bukan karena kemewahannya, melainkan kenyamanan dan keamanan yang pernah ia rasakan. Perjalanan panjang telah mem...